Asa |
Kutakar dua sendok kopi satu sendok gula dalam cawan
Kusedu air mendidih
Kuaduk dalm kesenjangan
Kulihat gula dan kopi saling tindih
Indahnya uap air menari
menari di atas pahit kopi
Kuanugrahkan mahkota di atas kepala kopi
Kubiarkan mereka saling berkelahi
Menang kalah siapa peduli
Begitu indah uap kopi menari
menari di kepala hitam kopi
Tak lagi kudapati mereka saling berkelahi
Berterbangan semerbak wangi kopi
Begitu hangat tuk dinikmati
Kuaduk lagi agar mereka bersatu tak beradu
Kusentuh hangat tubuhnya
Begitu hangat hingga rembulanpun tersipu malu
Semakin erat kudekap tubuhnya
Secawan kopi
Begitu hangat tubuhmu
Secawan kopi
Begitu indah pesonamu
Secawan kopi
Begitu harum tubuhmu
Secawan kopi
Begitu elok dikau merayu
Secawan kopi
Izinkanku lebih erat memelukmu
Secawan kopi
Izinkanku menikmati tubuhmu
Secawan kopi
Izinkanku mencumbu manis bibirmu
Secawan kopi
Izinkanku lebih lama mendekapmu
Secawan kopi
Izikanku mengaduk aduk isi hatimu
Secawan kopi
Kuteguk liurku karna kemolekan tubuhmu
Secawan kopi
Kusuka padamu
Secawan kopi
Sungguh kumenggilaimu
Secawan kopi
Sungguh kumencintaimu
Secawan kopi
Biar waktu merayu kuhanya ingin memilikimu
Secawan kopi
Takkan kubiarkan seekor semut menjamah tubuhmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
** Silahkan Berkometar **